Go to Design --> Edit Html and find these sentences. Now replace these sentences with your own welcome message. This templates is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com. Download this template and more premium blogger templates from Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 02 April 2011

PLAN AND DESIGN AN AUDIT APPROACH

Posted by Titik Terang On 10.47 2 comments

Tahap perencanaan audit merupakan suatu proses yang berkaitan dengan pengambilan keputusan mengenai hal yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan.
Perencanaan dan perancangan pendekatan audit terdiri atas 8 tahap yaitu :
1.    Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal
2.    Memahami bisnis dan industri klien
3.    Menilai risiko bisnis klien
4.    Melaksanakan rosedur analitis pendahuluan
5.    Menetapkan matrealitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren
6.    Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7.    Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8.    Mengembangkan rencana audit dan program audit secara keseluruhan
Pada fase 1, auditor menggunakan informasi yang diperoleh dari prosedur penilaian risiko yang berkaitan dengan penerimaan klien dan perancanaan awal, pemahaman bisnis dan industri klien, penilaian risiko bisnis klien, dan pelaksanaan prosedur analitis pendahuluan terutama untuk menilai risiko inheren dan risiko audit yang dapat diterima. Auditor menggunakan penilaian atas materialitas, risiko audit yang dapat diterima, risiko inheren, risiko pengendalian, dan setiap risiko kecurangan yang diidentifikasi guna mengembangkan keseluruhan rencana audit dan program audit secara keseluruhan.
Pada akhir fase 1, auditor harus memiliki rencana audit yang disusun dengan baik dan program audit khusus untuk keseluruhan audit.
1.   Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal
Langkah Langkah Dalam Penerimaan klien dan pelaksanaan perencanaan audit pendahuluan

a.      Menerima klien baru dan melanjutkan klien lama

Menerima klien baru 

Pada bagian pekerjaan ini, Kantor Akuntan Publik mengevaluasi prospektif klien dalam lingkungan usaha, stabilitas keuangan, dan hubungan dengan kantor akuntan publik untuk memutuskan apakah perusahaan tersebut akan diterima sebagai klien atau tidak. Auditor pengganti diwajibkan berkomunikasi dengan auditor sebelumnya, hal tersebut akan membantu auditor pengganti dalam mengevaluasi penerimaan penugasan. Dengan komunikasi, auditor pengganti bisa memperoleh informasi apakah klien mempunyai perselisihan mengenai prinsip akuntansi, prosedur audit atau honorarium.
Melanjutkan klien lama
Dalam hal ini, Kantor Akuntan Publik mengevaluasi klien yang sudah ada setiap tahun untuk memutuskan apakah terdapat alasan untuk tidak melanjutkan audit. Perselisihan seperti kelayakan ruang lingkup audit, jenis pendapat yang diberikan, atau honorarium dapat menyebabkan auditor tidak melanjutkan penugasan audit.

b.    Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit

Kantor Akuntan perlu memahami alas an klien untuk diaudit. Hal ini dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi calon pemakai laporan keuangan auditan sehingga auditor dapat mengidentifikasi kecenderungan yang terjadi berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Hal ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar perencanaan audit.

c.    Menentukan staf untuk penugasan

Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau beberapa orang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup. Seorang asisten staf yang belum berpengalaman mungkin akan menjadi non-partner berpengalaman setelah beberapa tahun melaksanakan pekerjaan audit.

d.    Memperoleh surat penugasan

Surat penugasan adalah kesepakatan antara kantor akuntan publik dan klien untuk pelaksanaan audit dan pelayanan lain yang terkait. Dalam surat penugasan dijelaskan mengenai jasa yang dilaksanakan oleh kantor akuntan publik, pembatasan terhadap pekerjaan auditor, batas waktu penyelesaian audit, bantuan klien dalam memperoleh catatan dan dokumen, daftar rincian yang harus disiapkan auditor dan bisa juga memuat persetujuan biaya audit.

e.    Mengevalusai kebutuhan akan spesialis dari luar

Jika menghadapi situasi yang memerlukan pengetahuan khusus, mungkin perlu bagi auditor untuk menghubungi seorang spesialis. Auditor harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai industri klien untuk menentukan apakah diperlukan seorang spesialis. Perencanaan yang baik diperlukan untuk meyakinkan bahwa seorang ahli siap jika diperlukan dan benar-benar kompeten serta independen terhadap kilen.

2.    Perolehan pemahaman tentang industri dan usaha klien

Langkah-langkah yang ditempuh dalam bagian ini antara lain ialah:


a.    Meninjau pabrik dan kantor;
Peninjauan atas fasilitas klien bermanfaat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai bidang usaha dan operasi klien karena bisa mengamati kegiatan operasi klien secara langsung.
b.    Menelaah kebijakan perusahaan;
Sebagian besar kebijakan dan wewenang perusahaan tercermin dalam laporan keuangan tetapi tidak tercakup dalam sistem akuntansi. Dimasukkannya kebijakan akuntansi yang penting ke dalam arsip permanen bisa membantu auditor menetapkan apakah klien telah mengubah kebijakan akuntansi.
c.    Mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa;
Prinsip akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pengungkpan sifat dari hubungan istimewa; penjelasan mengenai transaksi-transaksi; termasuk jumlah uang yang dibayarkan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
d.    Menelaah Akte Pendirian dan Anggaran Dasar Perusahaan
Akte pendirian perusahaan diterbitkan oleh negara di mana perusahaan didirikan dan merupakan dokumen hukum yang penting untuk mengakui suatu perusahaan sebagai satuan usaha yang berdiri sendiri.
Anggaran dasar mencakup peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh para pemegang saham perseroan. Auditor harus memahami persyaratan akte pendirian dan anggaran dasar agar dapat menetapkan apakah laporan keuangan disajikan secara pantas.
e.    Menelaah Notulen Rapat
Notulen rapat perseroan adalah catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham. Termasuk didalamnya adalah ikhtisar masalah terpenting yang didiskusikan dalam rapat ini dan keputusan yang dibuat oleh direksi dan pemegang saham. Notulen rapat biasanya mencakup: Pengumuman dividen, otorisasi penggajian untuk pejabat, persetujuan kontrak dan kesepakatan, otorisasi atas perolehan aktiva, persetujuan merjer, otorisasi pinjaman jangka panjang, persetujuan untuk menggadaikan efek-efek, otorisasi pegawai yang berhak menandatangani cek, dan pelaporan mengenai kemajuan operasi perusahaan.
f.     Menelaah Kontrak-kontrak
Kontrak sangat diperlukan dalam setiap bagian audit serta mendapat perhatian khusus dalam berbagai tahap pengujian terinci yang terpisah. Berbagai macam kontrak yang perlu diketahui auditor antara lain: wesel jangka panjang, opsi saham, rencana pensiun, kontrak dengan penjual untuk penyerahan barang kemudian, kontrak dengan pemerintah untuk penyelesaian dan pengiriman produk jadi, perjanjian royalti, kontrak dengan serikat kerja dan sewa guna usaha.

3.    Penghitungan risiko bisnis klien

Risiko bisinis merupakan kemungkinan perusahaan gagal dalam mencapai tujuannya. Risiko bisnis klien bisa terjadi karena berbagai faktor termasuk lingkungan bisnis klien.seperti munculnya teknologi baru yang menyebabkan penurunan daya saing atau kegagalan klien dalam pengimplementasikan strateginya. Auditor paling berkepentingan terhadap risiko informasi yaitu kemungkinan terdapatnya kesalahan yang material atas penyajian laporan keuangan.

4.    Pelaksanaan Prosedur Analitis Pendahuluan

Prosedur analitis merupakan evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dan data keuangan yang lainnya. Uraian lebih lanjut akan disajikan pada bab berikutnya.

2 komentar:

Posting Komentar